Jumat, 20 Agustus 2010

Tragedi 17 Agustus Di Jalan Raya

Mohon maaf karena beberapa hari agak sibuk, jadi baru update blog sekarang... :(

Sebelumnya saya ucapkan Salam Kemerdekaan buat Negeriku Indonesia yang tengah memperingati hari Ulang Tahun kemerdekaannya yang ke-65 tanggal 17 Agustus 2010, Selasa kemarin. Semoga Indonesiaku semakin dewasa dan semakin kuat agar bisa bangkit dari keterpurukannya. MERDEKA!!! Cukup itu saja doa dari saya, karena selanjutnya saya sekedar ingin bercerita tentang sebuah tragedi yang masih berhubungan dengan 17 Agustus, kendaraan roda dua dan juga jalan raya.

Tanggal 17 Agustus adalah hari yang "keramat" bagi (yang merasa) warga Negara Indonesia. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, seorang gadis cantik asli Indonesia yang bernama Susiana yang tak lain adalah teman terdekat pemilik warung ini (kalo gak mau disebut pacar) :) turut serta dalam upacara bendera yang diadakan di kampusnya. Dengan semangat cinta tanah air sang gadis pergi ke kampus yang berjarak sekitar 10 kilometer naik sepeda motor matic keluaran salah satu pabrikan yang tentunya bukan berasal dari dalam negeri. Setelah sampai di kampus dia pun mengikuti upacara dengan khidmat untuk menghormati negara yang sudah dia tinggali semenjak lahir hingga dia dewasa.

Setelah upacara selesai, sang gadis pun meninggalkan kampus untuk segera pulang, tak lupa dia letakkan tas kesayangannya di pundak kiri. Tak ada firasat apapun saat dia melakukan perjalanan, meski di hari itu jalan dia lewati berbeda dengan hari-hari sebelumnya karena jalan yang biasa dia lewati ditutup. Di sebuah persimpangan, dia berhenti karena lampu merah menyala, di bawah terik mentari dia mengantri di antara kendaraan-kendaraan lain. Selang beberapa detik lampu hijau menyala, dia putar selongsong gas motornya, sengaja dia berakselerasi agak cepat, satu per satu kendaraan di depannya dia lewati, hingga dia berada paling depan jauh meninggalakan kendaraan lain. Dia lewati terowongan yang di atasnya adalah sebuah rel yang kemudian mengantarkan dia ke sebuah ruas jalan yang agak sepi meski di tepi jalan terlihat beberapa tukang becak dan penjaja makanan, daerah Jl. A. Yani, Gilingan, Solo tepatnya.

Sebuah motor lain menyejajari dia yang sedang melaju lumayan cepat dari sebelah kiri, seperti memberi tanda, pengendara asing itu membunyikan klakson. Sang gadis menoleh sekian detik ke sumber suara tersebut yang dia kira seorang temannya yang ingin menyapa. Ternyata bukan! Hanya sekejap dia merasa keseimbangannya terganggu, tubuhnya seperti ditarik oleh sesuatu yang membuat dia oleng dan terjatuh ke kiri! Dia belum sadar kenapa dia bisa terjatuh, yang dia tau hanya tasnya yang dia pegang begitu erat sementara dari sisi berlawanan sebuah tangan turut menarik dengan paksa tas yang berisi barang-barang yang sungguh berharga bagi dia. Dalam kondisi badannya yang sudah terjatuh ke aspal, dia masih coba pertahankan tasnya dari tangan orang jahat tersebut, alhasil badannya terseret beberapa meter dan terhempas hamparan aspal. Saat itu dia baru sadar dua orang lelaki berboncengan telah merebut tasnya dan membawa lari dengan sebuah motor matic juga.

Tak ada lagi yang dapat dia lakukan selain menjerit histeris, karena kondisinya yang lemah setelah dia terjatuh tadi. Tak ada yang dapat dia lakukan lagi karena jaraknya antara tempatnya berhenti setelah terseret dengan motornya cukup jauh. Benar tak ada lagi yang bisa dia lakukan karena sang jambret telah berlalu dengan kencang berbelok di sebuah persimpangan. Hanyalah bapak-bapak tukang becak yang berhati mulia yang menolongnya, membantu meminggirkan motornya dan merapikan beberapa bagian motornya yang patah karena terjatuh. Dengan sisa-sisa ketegaran sang gadis berusaha bangkit dan kembali pulang menaiki motornya sendiri dengan menahan tangis sedih mengingat beberapa barang penting yang harus amblas dibawa manusia-manusia keparat itu, begitu pula menahan sakit beberapa luka fisik yang dia dapat akibat benturan dan gesekan dengan aspal. :cry:


Itu tadi sepenggal cerita nyata yang dialami oleh orang terdekat saya setelah keluarga ini. Saya sangat prihatin dan sedih dengan apa yang menimpanya, Sungguh sulit dipercaya, tak mengira dia mendapatkan musibah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Saya sangat prihatin dengan keamanan di Negeri kita yang telah 65 tahun merdeka ini, tak hanya mengambil tas dari pacar saya, tapi si jambret laknat juga tega mencelakai pacar saya. Kami masih musti berucap Alhamdulillah karena luka fisik yang dia dapat tidak begitu serius dan masih bisa disembuhkan. Bahkan dari cerita teman saya dan juga seorang polisi, sebelumnya juga ada yang mengalami kejadian yang sama namun dengan kondisi yang begitu mengenaskan, karena sang korban meninggal dunia setelah mengalami gegar otak karena terjatuh saat jadi korban penjambretan. Naudzubillah... :cry: Dalam hati saya selalu berpikir, masihkah si jambret itu punya otak dan hati? Apakah mereka itu binatang? Mereka tidak peduli korban yang mereka mangsa dari golongan berduit maupun yang lagi sulit. Bahkan mereka tak segan mencelakai korban hingga menghilangkan nyawa korbannya. Sungguh saya prihatin sekaligus mengutuk perbuatan bajingan seperti mereka :evil:

Semoga di Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Indonesia ini Indonesia segera merdeka dari segala bentuk kejahatan yang begitu meresahkan, sehingga tak ada lagi korban-korban berikutnya. Semoga para korban kejahatan diberi ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini dan semoga Manusia bajingan yang bernama jambret itu segera disadarkan oleh Yang Kuasa untuk kembali ke jalan-Nya. Semoga keberadaan kendaraan roda dua bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal positif bukan hal yang cenderung merugikan bahkan mencelakakan orang lain. Amin...

9 komentar:

  1. hmm....efeknya sama dengan tmen ane....coz cewek kan tas nya di kempit..ngk di masukin bagasi ato pakai tas punggung...kalo udah gini ya sudhalah...pernah ane bahas dulu....haduh linknya lupa

    BalasHapus
  2. oh iya..gimana jambretnya di??..udah ketangkap??

    BalasHapus
  3. Gak mungkin kecekel kang, wis lah mugo2 disadarke karo sing Kwoso... :( Penting nyonyah gak luka parah...

    BalasHapus
  4. tasnya nggak di masukin jaket mas? turut prihatin, puasa2 kok banyak yang belum tobat... :(

    BalasHapus
  5. Mungkin ini efek menjelang lebaran, dimana banyak orang lagi butuh uang, karena lapangan pekerjaan sempit ditunjang sedikitnya skill yang diperoleh dibangku belajar serta bobroknya iman manusia...maka terciptalah situasi yg sedemikian rupa.
    Ikut bersedih om atas kejadian yg menimpa pacar sampean...anggap aja cobaan dalam menjalankan ibadah puasa...jalani secara ikhlas...dibalik kesemuanya itu pastilah terkandung hikmah didalamnya...

    BalasHapus
  6. tips aja buat mbak susi dan riderwati lainnya, jangan pake tas dengan cara 'di kempit', demi menghindari jambret..

    semoga mbak susi lekas sembuh..dan pelaku penjambretan lekas sadar..

    BalasHapus
  7. oh,cuzzy yg malang.turut berduka.sg sabar...

    BalasHapus
  8. musti hati2.. karena dah mo deket lebaran. Marak kejahatan..

    BalasHapus
  9. trut brduka y mas
    lha skrg kbr mb susi gmn?
    Yg kjambret apa aja to?

    BalasHapus