Sabtu, 24 Juli 2010

Safety Riding, Safety Gear dan DOA ...

*Di suatu pagi di Jalan Solo-Jogja
Darah segar bercucuran dari kepala seorang Ibu tua, sepertinya tidak ada pelindung yang menyelamatkan kepalanya dari benturan. Kondisinya sudah lemah tak berdaya, mungkin beliau sudah tidak sadarkan diri. Beberapa orang mengerumuninya, entah itu untuk menolong dia ataupun hanya untuk sekedar terdiam melongo melihat kejadian itu. Seorang berompi ijo pupus memakai KLX-250nya dengan gesit melewati antara celah-celah kendaraan lain dan segera mendekat ke lokasi dimana Ibu tadi tergeletak tak berdaya di pangkuan orang yang menolongnya. Suara sirine Kijang Polisi segera membelah kerumunan penonton penolong Ibu tadi. Aku pun berlalu dengan hati galau sembari berharap Ibu itu tidak mengalami luka yang parah dengan kondisinya seperti itu.
:cry: :cry:




*Di Suatu pagi yang lain di Jalan Solo-Jogja pula

Segera kuturunkan kecepatanku dikala dari jauh kulihat antrean panjang mobil dan motor di depan saya. Tumben sekali ruas jalan yang akan kulewati ini, padahal biasanya jalanan Solo-Jogja tidak semacet ini. Perlahan aku menyelip diantara kendaraan-kendaraan yang sedang antre itu hingga aku sampai di sumber kemacetan itu. Sungguh hampir tak percaya ketika kulihat sebuah kendaraan besar yang sering kita sebut Bus, Bus Patas antar kota terbaring di antara 2 portal pembatas jalan. Antara takjub dan takut kulihat juga sebuah mobil sedan mewah yang bagian kokpitnya sudah tak berbentuk lagi, aku tak bisa membayangkan bagaimana nasib seorang (yang pastinya orang berkecukupan) yang sedang menikmati perjalanan dalam kenyamanan mobilnya harus turut serta dalam tragedi yang tidak pernah dia inginkan. Sementara tak jauh dari situ kulihat beberapa motor yang sudah ringsek total, aku pun tak tau bagaimana kondisi bikersnya. Perlahan kutinggalkan lokasi yang sudah dipenuhi Polisi dan warga itu dengan hati yang pilu membayangkan berapa nyawa tak bersalah yang harus meregang sia-sia.
:cry: :cry:

*Di suatu senja di Jalan Pertigaan Kampung
Aku bersiap membelok ke kanan di sebuah pertigaan sekaligus menyeberang, tak lupa kuberi tanda untuk berbelok ke kanan. Tapi niat berbelok ke kanan aku urungkan ketika melihat dari arah berlawanan ada sebuah motor melaju dengan kecepatan rata-rata, tapi sepertinya tidak ada niat untuk mengurangi kecepatan, aku mengalah. Tiba-tiba disampingku ada motor lain yang ditunggangi Ibu-ibu dengan anaknya mendahuluiku dan tanpa mikir lama langsung berbelok ke kanan. Bruakkkkkk... !!! Di depan mataku 2 motor saling beradu tak dapat terhindarkan lagi dan mengakibatkan kedua motor ambruk. Syukurlah kedua pihak termasuk anak dari Ibu tersebut tidak mengalami luka serius dan bisa bermusyawarah untuk menyelesaikan ganti rugi.

******
Cukup sudah tiga penggalan kisah nyata dari banyak kejadian nyata yang terekam oleh mata kepala saya sendiri, Semoga senantiasa bisa mengingatkan kita bahwa Jalanan bisa jadi pembunuh paling kejam. Jadi jangan lupa selalu menerapkan sikap Safety Riding di jalan, pakai Safety Gear yang sudah terstandar dan terakhir tak lupa memohon pada yang memberikan kita keselamatan, Tuhan Yang Maha Esa, dengan DOA. Karena bagaimanapun sesafety cara berkendara maupun perlengkapan kita, semua yang menentukan adalah yang di atas. Ya Kan?

Semoga kita dan keluarga kita semua senantiasa diberi keselamatan dan perlindungan selama di jalan raya yang makin hari makin dipenuhi mesin-mesin pembunuh ini. Selalu ingetkan Safety riding, Safety gear dan Doa untuk orang-orang sekitar kita. Sudah cukup korban berjatuhan di jalan raya, semoga gak ada lagi kecelakaan di jalan raya lagi. Amin... :)

11 komentar:

  1. pokoknya safety first biarpun kadng ngebut yang penting waspada dan hati2

    BalasHapus
  2. ikut nambahi Sih Ngapa? :
    Suatau hari, di jalan depan GORO Assalam. Ketika aku lewat mau ke Kartasura, tidak terjadi apa-apa. Ketika aku melewati jalur yang sama beberapa jam kenudian, aku melihat sebuah truk tronton membawa muatan (kalo tidak salah tepung) terguling di tempat itu.
    Tampak sebuah motor Honda Astrea Prima tertimbun muatan tronton tersebut. Semoga penunggang Astrea Prima dan pengemudi tronotn tidak apa-apa

    tapi itu dulu..dulu sekali...mungkin sekitar 8 atau 10 tahun yang lalu.

    BalasHapus
  3. Akeh bis Jogja Solo kalo nyetir edan2an.

    BalasHapus
  4. Buset itu yang bus ampe terguling kek di film-film aja, apa itu lagi syuting yah :D

    Kok bisa :nohope:

    BalasHapus
  5. Sekalian promosi ah

    http://motorkencang.wordpress.com/2010/07/24/penampakan-suzuki-titan-berkeliaran-di-surabaya/

    Penampakan Titan di jalan :D

    BalasHapus
  6. apalagi bis s**ber k**cono
    uedian tnan..

    BalasHapus
  7. akibat dari suatu kacelakaan itu layaknya teori gunung es di lautan .... yang terlihat dipermukaan kecil .... tapi di bawah permukaan semakin membesar......saat terjadi kecelakaan hanya terbayang biaya kerusakan kendaraan & biaya pengobatan .... tapi di balik semua itu tak terpikir bila kita terluka hingga cacat atau tewas ..... kehilangan aggota tubuh ..... kehilangan pekerjaan ...... ga punya penghasilan ...... jadi miskin ..... keluarga ga makan ..... stress .... bunuh diri .... mati....belum lagi kalau ada orang lain yang jadi korban orang lain....walau kita selamat...tapi kita harus menanggung biaya pengobatan orang tsb & biaya kerusakan kendaraannya.......lha kalo si korban wafat...siap2 aja berurusan dengan hukum......di penjara & di denda......ga kerja.....ga berpenghasilan.....keluarga ga makan....& bakalan banyak masalah yang akan di hadapi......ini nyata banyak sudah yang mengalami......so pikir 1000x untuk ngebut2 n ugal2an di jalan......RIDE SAFE,USE YOURE HEART & LISTEN

    BalasHapus
  8. jogja-solo gitu lhoh..........kalo sumber kencono makan korbannya disekitaran sragen-ngawi....

    BalasHapus